Thursday, October 30, 2014

PKC PMII Banten Bicara Soal Kebangkitan Pemuda

Pemuda merupakan tonggak utama dalam sebuah perubahan bangsa, bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki pemuda berkualitas serta berkepribadian sosial tinggi. Dalam momentum sumpah pemuda saat ini, sebagai refleksi bagi kalangan muda-mudi Indonesia. Sumpah pemuda yang tergabung dari berbagai elemen disegala penjuru daerah pada tahun 1928 hendaknya dijadikan spirit persatuan dan kebangsaan.
Sulyantarudin, Ketua Umum PKC PMII Banten, menjelaskan bahwa spirit pergerakan pemuda ditanggal 28 Oktober 1928 harus diwarisi oleh kita sebagai generasi bangsa. "Kita warisi spirit nasionalismenya sebagai refleksi yang kemudian diejawantahkan melalui optimisme serta gerakan nyata pemuda di era reformasi seperti sekarang ini", ungkap Mastur saat diskusi di acara Refleksi Sumpah Pemuda PKC PMII Prov. Banten, Serang, 28  Oktober 2014.

Bersamaan dengan itu, A. Solahudin, memaparkan bahwa tantangan pemuda saat ini berbeda dengan era pada saat terjadinya sumpah pemuda di tahun 1928. Namun substansinya sama, nasionalisme. "Saat ini bangsa kita telah merdeka, peran pemuda sekarang adalah mewujudkan esensi kemerdekaan yang di cita-citakan", ujar pria yang akrab disapa Jayen itu. "Pada era liberalisasi di segala bidang seperti sekarang ini, kita sebagai pemuda harus mampu berkompetisi dengan meningkatkan kompetensi dan mengembangkan life skill, agar tidak tergerus oleh arus globalisasi", imbuhnya disaat diskusi sedang berlangsung. Jayen menganggap bahwa liberalisasi merupakan eranya pasar bebas, yang tentu pada kenyataannya Negara kita telah menjadi bagian atas itu, pemodal menjadi pemeran utama dalam merekayasa keadaan sosial-politik saat ini. "Pada lini-lini strategis yang menjadi status quo perubahan sosial telah dikuasai pemodal, dari mulai eksekutif, legislatif maupun yudikatif semuanya didominasi pemodal untuk menguatkan taringnya dalam mengeksploitir sumber daya alam di Indonesia. Sementara pemuda semakin tergerus perannya", tukas Jayen.

Menanggapi hal tersebut, Abdul Jalil, berpendapat bahwa pemuda harus meningkatkan profesionalismenya di segala bidang. Tentu saja tetap menjadi sosial kontrol serta agen perubahan. "Sekarang, kita tingkatkan kualitas diri, serta fokus mengawasi kinerja pemerintahan dan berperan sebagai legitimasi akademik dalam setiap kebijakan, terlebih sekarang Kepemerintahan Indonesia baru", papar koordinator biro kaderisasi itu. Kader PMII Banten akan fokus meningkatkan profesionalisme, baik itu bidang pendidikan, ekonomi, politik, teknik industri, teknologi, pertanian dan sebagainya. "Dengan begitu, diharap kita bisa meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas menuju Indonesia mandiri", imbuh Jalil. (Moch.)

No comments:

Post a Comment